Teknik Evaluasi Program Pendidikan dan
Pembelajaran serta
Pengembangan Instrumen Tes (Teknik Tes
dan Menyusun Instrumen Tes)
Teknik tes merupakan salah satu evaluasi
untuk program pada pendidikan, ada beberapa teknik tes yang dapat kita ketahui
yakni teknik tes subjektif, teknik tes obyektif dan teknik tes perbuatan.
Tes objektif digunakan untuk mengukur
penguasaan siswa pada tingkatan terbatas. Ruang lingkung cenderung luas, tetapi
tidak menuntut penalaran siswa. Tes objektif dibedakan lagi atas beberapa
macam, yaitu: tes benar salah (true false), tes pilihan ganda (multiple choice),
tes menjodohkan (matching), tes
melengkapi (completion), dan tes jawaban singkat (short answer).
Teknik
tes subjektif juga dikenal dengan sebutan tes esai (uraian) merupakan suatu
bentuk tes kemajuan belajar yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan dimana
membutuhkan jawaban berupa uraian-uraian yang relatif panjang. Tes subjektif
dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu: tes uraian bentuk bebas dan tes uraian
terbatas
Tes
lisan adalah tes yang menuntut jawaban dari peseta didik dalam bentuk lisan.
Peserta didik akan mengucapkan jawaban dengan kata-katanya sesuai dengan
pertanyaan atau perintah yang diberikan. Tes lisan dapat berbentuk, seorang
guru menilai seorang peserta didik, seorang guru menilai sekelompok peserta
didik, sekelompok guru menilai peserta didik, serta sekelompok guru menilai
sekelompok peserta didik.
Tes perbuatan yakni
tes yang penugasannya disampaikan dalam bentuk lisan atau tertulis dan
pelaksanaan tugasnya dinyatakan dengan perbuatan atau penampilan. Dalam tes
perbuatan, persoalan disajikan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan oleh
testi. Untuk tes perbuatan yang dilaksanakan secara kelompok sebaiknya
menggunakan format tertentu yang sudah disesuaikan untuk keperluan pengamatan
kelompok.
Jenis-jenis
tes yang ada memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penggunaan jenis
tes ini tergantung dari kebutuhan seorang guru untuk melakukan penilaian
terhadap para peserta didik. Selain itu, juga disesuaikan dengan aspek apa saja
yang akan dinilai dan materi apa yang telah dipelajari. Setiap jenis tes
tentunya memiliki penerapan yang berbeda pula pada setiap tingkat sekolah.
Misalnya saja pada tingkat sekolah dasar, seorang guru melakukan tes dengan
menggunakan jenis tes lisan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tentu
guru tersebut harus menyesuaikan pertanyaan yang akan diberikan dengan tingkat
kemampuan siswa sekolah dasar yaitu dengan menyuruh siswa untuk membacakan
surat-surat pendek yang telah diajarkan.
Pada
intinya penggunaan jenis tes harus disesuaikan dengan kebutuhan, tingkat
sekolah, dan aspek lain yang dibutuhkan, sehingga dalam pelaksanaannya akan
berjalan dengan efektif dan efisien untuk mencapi tujuan yang hendak dicapai. Selain
itu, penyusunan tes dan penskoran juga berbeda pada setiap jenis tes yang
diberikan. Untuk meminimalisir kecurangan yang terjadi dikalangan siswa, maka
jenis tes lisan sangat cocok untuk diterapkan. Dengan tes lisan, guru dapat
secara langsung mengetahui kemampuan siswa dalam menjawab setiap pertanyaan
sehingga akan terlihat mana siswa yang benar-benar memahami materi yang telah
disampaikan dan mana yang belum.
0 komentar:
Posting Komentar