Minggu, 05 Mei 2019

RUANG LINGKUP NON FISIK

0 komentar

      A.    Interaksi Peserta Didik
Menurut Achmadi dan Shuyadi (Djamarah, 1995: 98) interaksi adalah suatu gambaran sehubungan aktif dua arah antara guru dan anak didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan. “Interaksi adalah saling mempengaruhi, hubungan timbal balik antara pihak tertentu misalnya antara guru dan murid”.
Peserta  didik  secara luas  adalah  orang  yang  menjalani  pendidikan dan  untuk  mencapai  tujuan  pendidikan.  Dapat  juga  diartikan  dengan setiap  orang  yang  menerima  pengaruh  dari  seseorang  atau  sekelompok orang yang menjalankan pendidikan. Mengacu pada konsep pendidikan sepanjang masa atau seumur hidup, maka dalam arti luas yang disebut dengan peserta didik adalah siapa saja yang berusaha untuk melibatkan diri sebagai peserta didik dalam kegiatan pendidikan, sehingga  tumbuh dan berkembang potensinya, baik yang berstatus sebagai anak yang belum dewasa, maupun orang yang sudah dewasa.
Didalam proses interaksi peserta didik dalam ke belajar dibutuhkan sejumlah komponen-komponen atau unsur yang harus ada didalamnya. Dimana komponen-komponen itu saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Dalam proses interaksi belajar, peserta didik dipandang bukan hanya sebagai objek pengajaran melainkan juga sebagai pelaku utama dalam proses belajar. Oleh karena itu, inti dan proses pengajaran tidak lain adalah aktifitas belajar siswa/anak didik dalam mencapai tujuan atau dengan perkataan lain bahwa dalam proses pengajaran atau proses interaksi belajar mengajar yang menjadi persoalan terutama adalah adanya proses interaksi  peserta didik yaitu proses dimana peserta  didik berubah tingkah lakunya melalui berbagai pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya.
Dari uraian diatas, maka interaksi peserta didik adalah suatu jenis tindakan atau aksi yang terjadi antara, peserta didik dengan guru, peserta didik dengan sesama peserta didik dimana interaksi tersebut bisa saling mempengaruhi.


      B.     Interaksi Peserta Didik dengan Guru
Interaksi yang dimaksud disini adalah terjadinya hubungan komunikasi timbal balik antara guru dan peserta didik. Seorang guru sebagai penutur atau komunikator dalam hal ini berkaitan dengan media yakni bahasa, harus menggunakkan bentuk tindak tutur direktif pada kegiatan pembelajaran sebagai proses interaksi dengan peserta didiknya. Hal ini bertujuan agar interaksi yang terjalin dapat berjalan dengan baik sehingga pada akhirnya peserta didik dapat memberikan kontribusi pada suasana kelas yang diharapkan. Oleh karena itu, guru haruslah mempunyai karateristik-karateristik khusus yang dapat menunjang peran sebagai pengelola kelas, diantaranya:
1.         Peduli
Guru mendengarkan dan mencoba melihat sesuatu dari perspektif siswa, menciptakan lingkungan pembelajaran yang aman, dan membantu tugas sekolah dengan membuat tugas-tugas pembelajaran yang dapat dimengerti. Guru yang mampu membangun hubungan yang akrab dengan siswa dalam batas hubungan guru-siswa dapat menciptakan iklim psikososial yang positif.
2.         Ketegasan
Hal ini bertujuan untuk melatih, meningkatkan dan menerapkan tanggungjawab atas tindakan-tindakan yang peserta didik lakukan. Selain ketegasan, seorang guru harus mempunyai karateristik yaitu penyabar.
3.         Modeling dan Antusiasme
Kepercayaan-kepercayaan guru terhadap pengajaran dan pembelajaran dikomunikasikan melalui modeling. Iklim kelas yang positif nyaris tidak mungkin terwujud jika guru menunjukkan ketidaksukaan atau kejenuhan pada topic yang dia ajarkan. Sebaliknya, jika topik-topik yang tampak biasa dan tidak menarik disajikan guru dengan antusias akan lebih memotivasi siswa.
4.         Harapan-harapan yang tinggi.
Dalam hal ini guru memperlakukan dengan sedikit lebih baik pada siswanya yang memiliki harapan-harapan yang tinggi daripada mereka yang harapan-harapan lebih rendah. Guru memberikan pada siswanya yang memiliki harapan yang tinggi penjelasan-penjelasan yang lebih jelad dan lebih banyak, mewajibkan jawaban-jawaban yang lebih lengkap dan akurat, dan lebih antusias dalam mengajar mereka. Lebih sering memuji siswa yang berharapan tinggi dan memberikan umpan balik lebih lengkap pada mereka.

0 komentar:

Posting Komentar