Kamis, 31 Januari 2019

IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU

1 komentar

IMPLEMENTASI MANAJAMEN MUTU TERPADU MELALUI PERBAIKAN SECARA KONTINUITAS DALAM MENINGKATKAN MUTU SEKOLAH

Erni Febriana
Universitas Negeri Malang
Email: ernifebri27@gmail.com

Abstract: Total quality management is very importat to be implemented as form to improve school quality. This research aims to describe the implementation of total quality management through a continuous improvement that can be applied to educational institutions to improve the school quality. The research method is used literature review. The literature is collected and then analyzed. The results of the literature review prove that the implementation of total quality management through a continuous improvement process if done properly it can improve school quality.  
Keywords: total quality management, continuous improvement process, school
quality
Abstrak: Manajemen mutu terpadu sangat penting dilaksanakan sebagai wujud untuk meningkatkan mutu sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi manajemen mutu terpadu melalui perbaikan secara kontinuitas yang dapat diterapkan pada lembaga pendidikan dalam meningkatkan mutu sekolah. Metode penelitian yang digunakan yaitu literature review. Literature yang telah terkumpul kemudian dianalisis. Hasil dari literature review membuktikan bahwa implementasi manajemen mutu terpadu melalui proses perbaikan secara kontinuitas jika dilakukan dengan tepat mampu meningkatkan mutu sekolah.
Kata Kunci: manajemen mutu terpadu, perbaikan secara kontinuitas, mutu
sekolah
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan proses dalam mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh manusia. Pendidikan dapat dilaksanakan di sekolah. Sekolah merupakan bentuk pendidikan formal yang ada di Indonesia. Sebagai suatu lembaga yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, sekolah harus mampu mempertahankan eksistensinya di dunia pendidikan dengan melakukan perubahan sebagai respon pada perkembangan yang sedang terjadi. Terlebih saat ini, persaingan mutu antar lembaga pendidikan khususnya sekolah sudah tidak dapat dihindari. Untuk menghadapi persaingan yang semakin besar dibutuhkan sekolah yang memiliki mutu tinggi sehingga mampu mencetak generasi masa depan yang bermutu dan memberikan inovasi dalam perubahan yang terjadi kearah yang lebih baik.
Sekolah yang bermutu adalah sekolah tidak hanya memiliki prestasi pada bidang akademik tetapi juga memiliki prestasi pada bidang non akademik. Selain itu, sekolah juga harus mampu mencetak lulusan yang mampu bersaing melalui pendidikan yang telah diberikan selama di sekolah. Peserta didik dipersiapkan dalam menghadapi perkembangan dunia pendidikan melalui proses pendidikan di sekolah sehingga ketika peserta didik lulus, mereka akan terbekali dengan pendidikan yang cukup. Peserta didik diharapkan mampu untuk menerapkan atau mengimplementasikan pendidikan yang telah didapat yang nantinya dapat membawa nama baik sekolah yang secara tidak langsung mampu meningkatkan mutu sekolah. Menurut Khoirunnisa (2014:948) salah satu masalah yang terjadi di dunia pendidikan yaitu adanya kesalahan manajemen dalam melakukan penyusunan perencanaan untuk ke depan yang dapat mempengaruhi mutu lulusan itu sendiri. Dimana dengan rendahnya mutu lulusan maka akan berpengaruh pada mutu sekolah pula.
Menurut Sallis (2012:45) menyatakan bahwa suatu lembaga pendidikan haruslah mampu membekali peserta didik dengan pendidikan yang bermutu sehingga mampu mencetak lulusan yang bermutu pula.  Salah satu cara untuk memperbaiki mutu sekolah yaitu dengan menerapkan manajemen mutu terpadu sebagai suatu upaya perbaikan secara kontinuitas terhadap seluruh komponen yang ada disekolah mulai dari sumber daya manusia hingga proses pembelajaran. Menurut Surahyo (2015:99) menyatakan bahwa manajemen mutu terpadu sangat penting diterapkan karena merupakan suatu metode agar mampu bersaing dan mempunyai keunggulan sehingga mampu menghasilkan mutu yang tinggi.  
Manajemen mutu terpadu dapat menjadi suatu alat untuk membantu sekolah dalam menghadapi berbagai perubahan yang ada seiring dengan perkembangan di dunia pendidikan. Manajemen mutu terpadu jika diimplementasikan dengan tepat dan secara maksimal dapat membantu dalam memecahkan masalah perkembangan di dunia pendidikan pada saat ini terlebih dalam meningkatkan mutu sekolah yang dijadikan cara dalam menghadapi persaingan mutu antar sekolah. Menurut Rasmi (2014:55) ada dasar implementasi manajemen mutu terpadu bahwa pengguna jasa pendidikan harus menjadi prioritas dan hasil dari manajemen mutu terpadu dapat tercapai apabila seluruh pihak melibatkan diri dalam proses pelaksanaannya. Melalui manajemen mutu terpadu pula, sekolah sebagai penyedia jasa pendidikan harus mampu memberikan kepuasan pelayanan kepada pengguna jasa pendidikan yaitu peserta didik, orang tua, dan masyarakat secara luas agar sekolah kehilangan eksistensinya di dunia pendidikan.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode penelitian literature review. Menurut Marzali (2016:27) literature review adalah suatu proses penelitian bahan pustaka dengan memahami isi beberapa buku, jurnal dan bahan pustaka lainnya mengenai permasalahan yang diangkat dalam penelitian untuk menghasilkan satu rangkaian tulisan yang berkaitan dengan suatu topik tertentu. Peneliti menggunakan buku dan jurnal terkait dengan permasalahan yang akan dibahas sebagai sumber informasi untuk mendukung pemecahan masalah yang diteliti.
Adapun langkah-langkah dalam melakukan metode literature review, yaitu menentukan permasalahan yang akan diangkat, mencari sumber pustaka (literature) yang relevan dengan permasalahan, menganalisis data, dan yang terakhir yaitu mengambil kesimpulan. Melalui literature yang terkumpul, peneliti mengumpulkan banyak informasi yang ada berkaitan dengan implementasi manajemen mutu terpadu melalui perbaikan secara kontinuitas dalam meningkatkan mutu sekolah.
HASIL
Implementasi Manajemen Mutu Terpadu di Sekolah
Sekolah yang bermutu adalah suatu sekolah yang mampu mengimplementasikan manajemen mutu terpadu secara tepat dan terwujudnya hasil yang maksimal. Sekolah yang bermutu mampu menunjukkan keunggulannya pada segala bidang yang ada di dunia pendidikan. Mutu sekolah dapat menjadi pembeda antar sekolah dengan melihat tingkat keberhasilan proses pendidikan yang dilaksanakan di sekolah. Implementasi manajemen mutu terpadu memerlukan keterlibatan seluruh pihak yang ada di sekolah agar dalam proses implementasinya berlangsung secara terstruktur sehingga mampu menciptakan hasil berupa sekolah yang bermutu secara maksimal. Sekolah bermutu maksimal adalah sekolah yang dapat mengimplementasikan kaidah-kaidah mutu secara tepat.
Mengupayakan kepuasan pengguna jasa pendidikan di sekolah untuk mendapatkan mutu pendidikan secara maksimal menjadi tujuan utama dari implementasi manajemen mutu terpadu di sekolah. Pengguna jasa pendidikan yang dimaksud adalah peserta didik, orang tua peserta didik, dan masyarakat secara luas. Namun, dalam implementasi manajemen mutu terpadu ini tidak boleh hanya terfokus pada hasil yang maksimal tetapi dalam mewujudkan hasil tersebut juga harus diperhatikan, seperti proses implementasi yang berkualitas, sumber daya manusia maupun non manusia yang mendukung, dan lingkungan sekolah yang mendukung pula. Sehingga dalam implementasi manajemen mutu terpadu secara umum memfokuskan pada memenuhi kebutuhan pengguna jasa pendidikan sesuai dengan standar mutu yang berlaku.
Dalam implementasi manajemen mutu terpadu membutuhkan beberapa tahap dan strategi yang tepat agar mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan. Tahap implementasi tersebut terdiri dari tahap persiapan, tahap perencanaan, dan tahap pelaksanaan. Sedangkan strategi yang dapat digunakan yaitu dengan selalu melakukan evaluasi pada diri sekolah untuk menganalisis faktor yang menjadi keunggulan dan kekurangan sekolah.
Proses Perbaikan Berkelanjutan
Adanya persaingan dan kebutuhan pengguna jasa pendidikan yang selalu berubah mengikuti perkembangan menjadi salah satu alasan sekolah untuk melakukan proses perbaikan secara kontinuitas. Dalam melaksanakan proses perbaikan secara kontinuitas tersebut, kepala sekolah sebagai pemimpin dan penanggungjawab keberlangsungan proses pendidikan di sekolah harus mampu menggerakkan seluruh pihak yang ada di sekolah untuk mampu merespon perubahan dan terus melakukan perbaikan. Proses perbaikan secara kontinuitas dapat dilakukan dengan melakukan analisis segala permasalahan yang terjadi dan membuat pilihan alternatif pemecahannya; melakukan beberapa pelatihan dan supervisi pada pendidik dan tenaga kependidikan; melakukan evaluasi secara kontinuitas terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan oleh sekolah sehingga ketika mengadakan kegiatan yang sama tidak akan mengulang kesalahan yang sama pula; serta bekerja sama dengan seorang ahli atau konsultan dari luar sekolah.
Hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan proses perbaikan secara kontinuitas antara lain: menganalisa proses selama melaksanakan proses pendidikan di sekolah yang nantinya dapat mencapai kerbehasilan dalam mencetak lulusan dengan mutu terbaik; membuat suatu model dasar yang digunakan untuk mengetahui seberapa capaian kinerja yang dilakukan dalam proses sehingga dapat mengetahui tingkat ketercapaian sekolah dalam memenuhi kebutuhan pengguna jasa pendidikan dan melalukan perbaikan terhadap proses dengan melakukan analisis permasalahan yang memberikan pengaruh terhadap proses sebelum permasalahan yang timbul berpengaruh pada hasil yang dicapai yaitu lulusan yang bermutu; serta sekolah dapat menerapkan proses perbaikan secara kontinuitas melalui metode benchmarking. Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat dianalisis oleh sekolah untuk melakukan proses perbaikan secara kontinuitas, yaitu perlibatan pihak-pihak terkait seperti komite sekolah; melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang telah dibuat; serta pencapaian prestasi secara akademik maupun non akademik secara maksimal.
PEMBAHASAN
Implementasi Manajemen Mutu Terpadu di Sekolah
Menurut Nugroho (2013:46) manajemen mutu terpadu adalah suatu proses melakukan pendekatan dalam menjalankan suatu usaha yang digunakan untuk memaksimalkan daya saing suatu organisasi melalui perbaikan terus menerus terhadap jasa, proses yang dilaksanakan, sumber daya manusia, lingkungan yang berpengaruh, dan hasil yang dicapai. Dalam mengimplementasikan manajemen mutu terpadu haruslah melibatkan seluruh pihak yang ada di sekolah termasuk pihak-pihak yang memiliki pengaruh besar terhadap sekolah sehingga pencapaian tujuan akan lebih maksimal. Menurut Deming dalam Arcaro (2005:43) terdapat beberapa prinsip dari mutu yang dapat dijadikan dasar dalam implementasi manajemen mutu terpadu, yakni fokus pada pengguna jasa pendidikan, melibatkan seluruh pihak, mengukur tingkat keberhasilan yang dicapai, tanggungjawab, dan melakuakn perbaikan secara terus menerus.
Menurut Rosyada (2004) dalam Rasmi (2015:57) menyatakan bahwa terdapat lima pengguna jasa pendidikan di sekolah, yaitu peserta didik sebagai pengguna langsung pendidikan, orang tua yang telah menyerahkan anaknya kepada sekolah untuk mendapat pendidikan, lembaga pendidikan selanjutnya dimana peserta didik akan melanjutkan proses pendidikan selanjutnya, dunia usaha maupun industri yang membutuhkan sumber daya manusia yang bermutu, serta Negara yang membutuhkan sumber daya manusia yang terdidik secara baik. Pelaksanaan pendidikan khususnya di sekolah tidak dapat terlepas dari mutu, saat proses pendidikan di sekolah dilakukan dengan pertimbangan standar mutu, banyak aspek yang harus dilaksanakan dalam proses perbaikan secara kontinuitas.
Dalam implementasi manajemen mutu terpadu dibutuhkan standar mutu agar nantinya dapat melihat tingkat keberhasilan proses pelaksanaannya. Menurut Sulistyorini (2009:22) standar tersebut dapat berfungsi sebagai dasar dalam melaksanakan seluruh tahap implementasi guna menciptakan pendidikan yang memiliki mutu tinggi. sehingga apabila sekolah mampu memenuhi seluruh standar yang telah ditentukan oleh pemerintah, maka sekolah dapat mencapai mutu yang maksimal sesuai dengan harapan.

Pelaksanaan manajemen mutu terpadu membuat sekolah untuk terus melakukan kontrol terhadap seluruh sumber daya dan memanfaatkan sumber data tersebut secara lebih maksimal sehingga mampu meningkatkan mutu sekolah. Adapun cara yang dapat diterapkan oleh sekolah yang berupa evaluasi sekolah untuk dapat menganalisis keunggulan dan kekurangan sekolah. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, sekolah melibatkan pihak-pihak terkait untuk menentukan hal apa saja yang nantinya dibutuhkan untuk melakukan perbaikan sehingga mampu meningkatkan mutu sekolah.
Proses Perbaikan Secara Kontinuitas
Perbaikan secara kontinuitas yang dapat dilakukan oleh sekolah harus berfokus terhadap pencapaian mutu. Proses perbaikan secara kontinuitas ini dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap permasalahan yang dapat mempengaruhi proses pelaksanaan pendidikan di sekolah; melakukan pelatihan dan supervisi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan kualitas; melakukan evaluasi secara kontinuitas terhadap seluruh kegiatan; serta melakukan kerjasama dengan konsultan dari luar sekolah. Menurut Ismail (2016:494) bahwa lembaga pendidikan terus melakukan perbaikan secara kontinuitas didasarkan pada kebutuhan pengguna jasa pendidikan dan adanya perubahan perkembangan dunia pendidikan. 
Untuk mewujudkan sekolah yang bermutu tinggi dibutuhkan proses yang tidak mudah dan membutuhkan perbaikan secara kontinuitas terhadap pembentukan mutu yang dilakukan oleh sekolah. Menurut Nugroho (2013:49) terdapat beberapa faktor yang dapat digunakan dalam membentuk sekolah yang memiliki mutu tinggi yakni melibatkan pihak-pihak terkait, menciptakan suasana kondusif, mencapai prestasi akademik yang tinggi, adanya keterlibatan siswa, memberikan reward dan insentif dari sekolah, peraturan sekolah, serta melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum.
Proses perbaikan secara kontinuitas ini dilakukan pada seluruh komponen yang ada di sekolah, mulai dari sumber daya yang ada di sekolah, proses pembelajaran, hingga perbaikan sarana dan prasarana sekolah, dan hal lainnya yang dapat mempengaruhi mutu sekolah. Memperbaiki sumber daya khususnya sumber daya manusia diperlukan suatu program dimana dapat meningkatkan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di sekolah. Menurut Rahmawati (2009:8) terdapat beberapa program yang dapat diterapkan sekolah yaitu memperbaiki proses perekrutan calon tenaga pendidik dan kependidikan; membuat standar minimal dalam melakukan proses pendidikan; mengadakan pendidikan berupa pelatihan-pelatihan secara terus menerus; serta meningkatkan penelitian dan pengembangan.
Perbaikan dalam proses pembelajaran dapat dilakukan melalui perbaikan pada penyusunan dan pengimplementasian kurikulum dalam proses pembelajaran karena kurikulum sangat penting dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Selaras dengan pernyataan tersebut, menurut Fadhli (2017:228) bahwa kurikulum yang bermutu dan sesuai menjadi penentu dalam proses meningkatkan mutu sekolah.
Menurut Prabowo (2012:76) menyatakan bahwa mutu dari sumber daya manusia di sekolah sangat berpengaruh pada keberhasilan perbaikan secara kontinuitas, karena dalam pelaksanaannya membutuhkan komunikasi dan penyusunan tujuan yang jelas dengan melakukan kerjasama. Oleh karena itu, dibutuhkan kerjasama yang baik antar pihak yang terlibat dalam proses perbaikan secara kontinuitas sehingga hasil yang dicapai akan maksimal dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
SIMPULAN
Sekolah yang memiliki mutu tinggi adalah sekolah yang mampu menyeimbangkan antara prestasi akademik dan non akademik. Sekolah memiliki mutu tinggi dengan menerapkan manajemen mutu terpadu sebagai proses perbaikan secara kontinuitas. Manajemen mutu terpadu menuntun sekolah dalam memperbaiki mutu sekolah sehingga tidak akan ditinggalkan oleh para pengguna jasa pendidikan yaitu peserta didik, orang tua, dan masyarakata secara luas. Implementasi manajemen mutu terpadu dimaksudkan untuk meningkatkan mutu sekolah dalam menghadapi persaingan di dunia pendidikan dan adanya perubahan kebutuhan pengguna jasa pendidikan. Melalui perbaikan secara kontinuitas sekolah mampu memperbaiki setiap komponen yang ada di sekolah. Implementasi manajemen mutu terpadu melalui proses perbaikan secara kontinuitas melibatkan seluruh pihak yang ada di sekolah maupun pihak luar sekolah sehingga peningkatan mutu sekolah dapat dilaksanakan secara maksimal.
DAFTAR RUJUKAN
Arcaro, Jerome S. 2005. Pendidikan Berbasis Mutu. Prinsip-Prinsip Perumusan dan Tata Langkah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
Fadhli, Muhammad. 2017. Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan. Jurnal Studi Manajemen Pendidikan, Volume 1 Nomor 2, (Online), (https://www/researchgate.net/publication/3/322098922_Manajemen_Peningkatan_Mutu_Pendidikan), diakses pada 23 November 2018
Ismail, Feiby. 2016. Implementasi Total Quality Management (TQM) di Lembaga Pendidikan. Jurnal Ilmiah Iqra’, Volume 10 Nomor 2, (Online), (http://journal.iain-manado.ac.id/index.php/JII/article/view/591/494), diakses pada 22 November 2018
Khoirunnisa. 2014. Implementasi Manajemen Mutu Terpadu di SDIT Insan Mandiri Jakarta. Jurnal Manajemen Pendidikan, Volume 5 Nomor 2, (Online), (http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jmp/article/view/1975), diakses pada 11 November 2018
Marzali, Amri. 2016. Menulis Kajian Literatur. Jurnal Etnosia, Volume 1 Nomor 2, (Online), (https://www.researchgate.net/publication/327180245_Menulis_Kajian_Literatur), diakses pada 10 November 2018
Nugroho, Riadi. 2013. Proses Perbaikan Berkelanjutan Dalam Mewujudkan Sekolah Unggul di SMK Negeri 3 Pati (Suatu Kajian Teoritis). Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Volume 23 Nomor 1, (Online), (http://journals.ums.ac.id/index.php/jpis/article/ download/840/561), diakses pada 10 November 2018
Rasmi. 2014.  Peningkatan Mutu dan Profil Lembaga Pendidikan Dalam Perspektif Total Quality Management (TQM). Jurnal Al-Ta’dib, Volume 7 Nomor 1, (Online), (https://media.neliti.com/media/publications/235774-peningkatan-mutu-dan-profil-lembaga-pend-12902cff.pdf), diakses pada 10 November 2018
Rahmawati, Tina. 2009. Perbaikan Mutu Tenaga Pendidik di Sekolah Sebagai Proses Berkelanjutan. Jurnal Manajemen Pendidikan, Nomor 1, (Online), (https://journal.uny.ac.id/index.php/jmp/article/view/3682), diakses pada 23 November 2018
Sallis, Edward. 2012. Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan. Jogjakarta: IRCiSoD.
Surahyo. 2015. Implementasi Manajemen Mutu Terpadu Dalam Sistem Pendidikan, Permasalahan dan Pemecahannya. Jurnal Didaktika Islamika, Volume 5 Nomor 1, (Online), (http://stitmkendal.ac.id/docs/jurnal/implementasi_manajmen_ mutu_terpadu_dalam_sistem_pendidikan_permasalahan_dan_pemecahannya_0.pdf), diakses pada 10 November 2018


Read more...