IMPLEMENTASI MANAJAMEN MUTU TERPADU MELALUI
PERBAIKAN SECARA KONTINUITAS DALAM MENINGKATKAN MUTU SEKOLAH
Erni Febriana
Universitas Negeri
Malang
Email: ernifebri27@gmail.com
Abstract: Total quality management is very importat to be
implemented as form to improve school quality. This research aims to describe
the implementation of total quality management through a continuous improvement
that can be applied to educational institutions to improve the school quality.
The research method is used literature review. The literature is collected and then
analyzed. The results of the literature review prove that the implementation of
total quality management through a continuous improvement process if done
properly it can improve school quality.
Keywords: total quality management, continuous improvement
process, school
quality
Abstrak: Manajemen mutu terpadu sangat penting dilaksanakan
sebagai wujud untuk meningkatkan mutu sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan implementasi manajemen mutu terpadu melalui perbaikan secara
kontinuitas yang dapat diterapkan pada lembaga pendidikan dalam meningkatkan mutu
sekolah. Metode penelitian yang digunakan yaitu literature review. Literature
yang telah terkumpul kemudian dianalisis. Hasil dari literature review membuktikan bahwa implementasi manajemen mutu
terpadu melalui proses perbaikan secara kontinuitas jika dilakukan dengan tepat mampu meningkatkan mutu sekolah.
Kata Kunci: manajemen mutu terpadu, perbaikan secara kontinuitas,
mutu
sekolah
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan proses dalam mengembangkan seluruh
potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh manusia. Pendidikan dapat dilaksanakan
di sekolah. Sekolah merupakan bentuk pendidikan formal yang ada di Indonesia.
Sebagai suatu lembaga yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, sekolah harus
mampu mempertahankan eksistensinya di dunia pendidikan dengan melakukan perubahan
sebagai respon pada perkembangan yang sedang terjadi. Terlebih saat ini,
persaingan mutu antar lembaga pendidikan khususnya sekolah sudah tidak dapat
dihindari. Untuk menghadapi persaingan yang semakin besar dibutuhkan sekolah
yang memiliki mutu tinggi sehingga mampu mencetak generasi masa depan yang bermutu
dan memberikan inovasi dalam perubahan yang terjadi kearah yang lebih baik.
Sekolah yang bermutu adalah sekolah tidak hanya
memiliki prestasi pada bidang akademik tetapi juga memiliki prestasi pada
bidang non akademik. Selain itu, sekolah juga harus mampu mencetak lulusan yang
mampu bersaing melalui pendidikan yang telah diberikan selama di sekolah. Peserta
didik dipersiapkan dalam menghadapi perkembangan dunia pendidikan melalui
proses pendidikan di sekolah sehingga ketika peserta didik lulus, mereka akan
terbekali dengan pendidikan yang cukup. Peserta didik diharapkan mampu untuk
menerapkan atau mengimplementasikan pendidikan yang telah didapat yang nantinya
dapat membawa nama baik sekolah yang secara tidak langsung mampu meningkatkan mutu
sekolah. Menurut Khoirunnisa (2014:948) salah satu masalah yang terjadi di dunia
pendidikan yaitu adanya kesalahan manajemen dalam melakukan penyusunan
perencanaan untuk ke depan yang dapat mempengaruhi mutu lulusan itu sendiri.
Dimana dengan rendahnya mutu lulusan maka akan berpengaruh pada mutu sekolah
pula.
Menurut Sallis (2012:45) menyatakan bahwa suatu
lembaga pendidikan haruslah mampu membekali peserta didik dengan pendidikan
yang bermutu sehingga mampu mencetak lulusan yang bermutu pula. Salah satu cara untuk memperbaiki mutu
sekolah yaitu dengan menerapkan manajemen mutu terpadu sebagai suatu upaya
perbaikan secara kontinuitas terhadap seluruh komponen yang ada disekolah mulai
dari sumber daya manusia hingga proses pembelajaran. Menurut Surahyo (2015:99)
menyatakan bahwa manajemen mutu terpadu sangat penting diterapkan karena
merupakan suatu metode agar mampu bersaing dan mempunyai keunggulan sehingga
mampu menghasilkan mutu yang tinggi.
Manajemen mutu terpadu dapat menjadi suatu alat untuk membantu
sekolah dalam menghadapi berbagai perubahan yang ada seiring dengan
perkembangan di dunia pendidikan. Manajemen mutu terpadu jika diimplementasikan
dengan tepat dan secara maksimal dapat membantu dalam memecahkan masalah
perkembangan di dunia pendidikan pada saat ini terlebih dalam meningkatkan mutu
sekolah yang dijadikan cara dalam menghadapi persaingan mutu antar sekolah.
Menurut Rasmi (2014:55) ada dasar implementasi manajemen mutu terpadu bahwa
pengguna jasa pendidikan harus menjadi prioritas dan hasil dari manajemen mutu
terpadu dapat tercapai apabila seluruh pihak melibatkan diri dalam proses
pelaksanaannya. Melalui manajemen mutu terpadu pula, sekolah sebagai penyedia
jasa pendidikan harus mampu memberikan kepuasan pelayanan kepada pengguna jasa
pendidikan yaitu peserta didik, orang tua, dan masyarakat secara luas agar
sekolah kehilangan eksistensinya di dunia pendidikan.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan
metode penelitian literature review. Menurut
Marzali (2016:27) literature review adalah
suatu proses penelitian bahan pustaka dengan memahami isi beberapa buku, jurnal
dan bahan pustaka lainnya mengenai permasalahan yang diangkat dalam penelitian
untuk menghasilkan satu rangkaian tulisan yang berkaitan dengan suatu topik
tertentu. Peneliti menggunakan buku dan jurnal terkait dengan permasalahan yang
akan dibahas sebagai sumber informasi untuk mendukung pemecahan masalah yang
diteliti.
Adapun langkah-langkah dalam melakukan metode literature review, yaitu menentukan
permasalahan yang akan diangkat, mencari sumber pustaka (literature) yang relevan dengan permasalahan, menganalisis data,
dan yang terakhir yaitu mengambil kesimpulan. Melalui literature yang terkumpul, peneliti mengumpulkan banyak informasi
yang ada berkaitan dengan implementasi manajemen mutu terpadu melalui perbaikan
secara kontinuitas dalam meningkatkan mutu sekolah.
HASIL
Implementasi
Manajemen Mutu Terpadu di Sekolah
Sekolah yang bermutu adalah suatu sekolah yang mampu mengimplementasikan
manajemen mutu terpadu secara tepat dan terwujudnya hasil yang maksimal. Sekolah
yang bermutu mampu menunjukkan keunggulannya pada segala bidang yang ada di
dunia pendidikan. Mutu sekolah dapat menjadi pembeda antar sekolah dengan
melihat tingkat keberhasilan proses pendidikan yang dilaksanakan di sekolah. Implementasi
manajemen mutu terpadu memerlukan keterlibatan seluruh pihak yang ada di
sekolah agar dalam proses implementasinya berlangsung secara terstruktur sehingga
mampu menciptakan hasil berupa sekolah yang bermutu secara maksimal. Sekolah bermutu
maksimal adalah sekolah yang dapat mengimplementasikan kaidah-kaidah mutu secara
tepat.
Mengupayakan kepuasan pengguna jasa pendidikan di
sekolah untuk mendapatkan mutu pendidikan secara maksimal menjadi tujuan utama
dari implementasi manajemen mutu terpadu di sekolah. Pengguna jasa pendidikan
yang dimaksud adalah peserta didik, orang tua peserta didik, dan masyarakat
secara luas. Namun, dalam implementasi manajemen mutu terpadu ini tidak boleh
hanya terfokus pada hasil yang maksimal tetapi dalam mewujudkan hasil tersebut
juga harus diperhatikan, seperti proses implementasi yang berkualitas, sumber
daya manusia maupun non manusia yang mendukung, dan lingkungan sekolah yang
mendukung pula. Sehingga dalam implementasi manajemen mutu terpadu secara umum
memfokuskan pada memenuhi kebutuhan pengguna jasa pendidikan sesuai dengan
standar mutu yang berlaku.
Dalam implementasi manajemen mutu terpadu membutuhkan
beberapa tahap dan strategi yang tepat agar mencapai hasil yang maksimal sesuai
dengan tujuan. Tahap implementasi tersebut terdiri dari tahap persiapan, tahap perencanaan,
dan tahap pelaksanaan. Sedangkan strategi yang dapat digunakan yaitu dengan selalu
melakukan evaluasi pada diri sekolah untuk menganalisis faktor yang menjadi
keunggulan dan kekurangan sekolah.
Proses Perbaikan
Berkelanjutan
Adanya persaingan dan kebutuhan pengguna jasa
pendidikan yang selalu berubah mengikuti perkembangan menjadi salah satu alasan
sekolah untuk melakukan proses perbaikan secara kontinuitas. Dalam melaksanakan
proses perbaikan secara kontinuitas tersebut, kepala sekolah sebagai pemimpin
dan penanggungjawab keberlangsungan proses pendidikan di sekolah harus mampu menggerakkan
seluruh pihak yang ada di sekolah untuk mampu merespon perubahan dan terus
melakukan perbaikan. Proses perbaikan secara kontinuitas dapat dilakukan dengan
melakukan analisis segala permasalahan yang terjadi dan membuat pilihan
alternatif pemecahannya; melakukan beberapa pelatihan dan supervisi pada
pendidik dan tenaga kependidikan; melakukan evaluasi secara kontinuitas
terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan oleh sekolah sehingga ketika
mengadakan kegiatan yang sama tidak akan mengulang kesalahan yang sama pula;
serta bekerja sama dengan seorang ahli atau konsultan dari luar sekolah.
Hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan proses
perbaikan secara kontinuitas antara lain: menganalisa proses selama
melaksanakan proses pendidikan di sekolah yang nantinya dapat mencapai
kerbehasilan dalam mencetak lulusan dengan mutu terbaik; membuat suatu model
dasar yang digunakan untuk mengetahui seberapa capaian kinerja yang dilakukan
dalam proses sehingga dapat mengetahui tingkat ketercapaian sekolah dalam
memenuhi kebutuhan pengguna jasa pendidikan dan melalukan perbaikan terhadap
proses dengan melakukan analisis permasalahan yang memberikan pengaruh terhadap
proses sebelum permasalahan yang timbul berpengaruh pada hasil yang dicapai
yaitu lulusan yang bermutu; serta sekolah dapat menerapkan proses perbaikan
secara kontinuitas melalui metode benchmarking.
Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat dianalisis oleh sekolah untuk
melakukan proses perbaikan secara kontinuitas, yaitu perlibatan pihak-pihak
terkait seperti komite sekolah; melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan
kurikulum yang telah dibuat; serta pencapaian prestasi secara akademik maupun
non akademik secara maksimal.
PEMBAHASAN
Implementasi
Manajemen Mutu Terpadu di Sekolah
Menurut Nugroho (2013:46) manajemen mutu terpadu adalah
suatu proses melakukan pendekatan dalam menjalankan suatu usaha yang digunakan
untuk memaksimalkan daya saing suatu organisasi melalui perbaikan terus menerus
terhadap jasa, proses yang dilaksanakan, sumber daya manusia, lingkungan yang
berpengaruh, dan hasil yang dicapai. Dalam mengimplementasikan manajemen mutu
terpadu haruslah melibatkan seluruh pihak yang ada di sekolah termasuk
pihak-pihak yang memiliki pengaruh besar terhadap sekolah sehingga pencapaian
tujuan akan lebih maksimal. Menurut Deming dalam Arcaro (2005:43) terdapat
beberapa prinsip dari mutu yang dapat dijadikan dasar dalam implementasi
manajemen mutu terpadu, yakni fokus pada pengguna jasa pendidikan, melibatkan
seluruh pihak, mengukur tingkat keberhasilan yang dicapai, tanggungjawab, dan
melakuakn perbaikan secara terus menerus.
Menurut Rosyada (2004) dalam Rasmi (2015:57) menyatakan
bahwa terdapat lima pengguna jasa pendidikan di sekolah, yaitu peserta didik
sebagai pengguna langsung pendidikan, orang tua yang telah menyerahkan anaknya
kepada sekolah untuk mendapat pendidikan, lembaga pendidikan selanjutnya dimana
peserta didik akan melanjutkan proses pendidikan selanjutnya, dunia usaha
maupun industri yang membutuhkan sumber daya manusia yang bermutu, serta Negara
yang membutuhkan sumber daya manusia yang terdidik secara baik. Pelaksanaan
pendidikan khususnya di sekolah tidak dapat terlepas dari mutu, saat proses
pendidikan di sekolah dilakukan dengan pertimbangan standar mutu, banyak aspek
yang harus dilaksanakan dalam proses perbaikan secara kontinuitas.
Dalam implementasi manajemen mutu terpadu dibutuhkan
standar mutu agar nantinya dapat melihat tingkat keberhasilan proses
pelaksanaannya. Menurut Sulistyorini (2009:22) standar tersebut dapat berfungsi
sebagai dasar dalam melaksanakan seluruh tahap implementasi guna menciptakan
pendidikan yang memiliki mutu tinggi. sehingga apabila sekolah mampu memenuhi
seluruh standar yang telah ditentukan oleh pemerintah, maka sekolah dapat
mencapai mutu yang maksimal sesuai dengan harapan.
Pelaksanaan manajemen mutu terpadu membuat sekolah
untuk terus melakukan kontrol terhadap seluruh sumber daya dan memanfaatkan
sumber data tersebut secara lebih maksimal sehingga mampu meningkatkan mutu
sekolah. Adapun cara yang dapat diterapkan oleh sekolah yang berupa evaluasi
sekolah untuk dapat menganalisis keunggulan dan kekurangan sekolah. Berdasarkan
hasil analisis yang dilakukan, sekolah melibatkan pihak-pihak terkait untuk
menentukan hal apa saja yang nantinya dibutuhkan untuk melakukan perbaikan sehingga
mampu meningkatkan mutu sekolah.
Proses Perbaikan Secara
Kontinuitas
Perbaikan secara kontinuitas yang dapat dilakukan oleh
sekolah harus berfokus terhadap pencapaian mutu. Proses perbaikan secara
kontinuitas ini dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap permasalahan
yang dapat mempengaruhi proses pelaksanaan pendidikan di sekolah; melakukan
pelatihan dan supervisi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan untuk
meningkatkan kualitas; melakukan evaluasi secara kontinuitas terhadap seluruh
kegiatan; serta melakukan kerjasama dengan konsultan dari luar sekolah. Menurut
Ismail (2016:494) bahwa lembaga pendidikan terus melakukan perbaikan secara
kontinuitas didasarkan pada kebutuhan pengguna jasa pendidikan dan adanya
perubahan perkembangan dunia pendidikan.
Untuk mewujudkan sekolah yang bermutu tinggi
dibutuhkan proses yang tidak mudah dan membutuhkan perbaikan secara kontinuitas
terhadap pembentukan mutu yang dilakukan oleh sekolah. Menurut Nugroho
(2013:49) terdapat beberapa faktor yang dapat digunakan dalam membentuk sekolah
yang memiliki mutu tinggi yakni melibatkan pihak-pihak terkait, menciptakan
suasana kondusif, mencapai prestasi akademik yang tinggi, adanya keterlibatan
siswa, memberikan reward dan insentif
dari sekolah, peraturan sekolah, serta melaksanakan proses pembelajaran sesuai
dengan kurikulum.
Proses perbaikan secara kontinuitas ini dilakukan pada
seluruh komponen yang ada di sekolah, mulai dari sumber daya yang ada di
sekolah, proses pembelajaran, hingga perbaikan sarana dan prasarana sekolah,
dan hal lainnya yang dapat mempengaruhi mutu sekolah. Memperbaiki sumber daya
khususnya sumber daya manusia diperlukan suatu program dimana dapat
meningkatkan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di sekolah. Menurut
Rahmawati (2009:8) terdapat beberapa program yang dapat diterapkan sekolah
yaitu memperbaiki proses perekrutan calon tenaga pendidik dan kependidikan;
membuat standar minimal dalam melakukan proses pendidikan; mengadakan
pendidikan berupa pelatihan-pelatihan secara terus menerus; serta meningkatkan
penelitian dan pengembangan.
Perbaikan dalam proses pembelajaran dapat dilakukan
melalui perbaikan pada penyusunan dan pengimplementasian kurikulum dalam proses
pembelajaran karena kurikulum sangat penting dalam menentukan keberhasilan
proses pembelajaran. Selaras dengan pernyataan tersebut, menurut Fadhli
(2017:228) bahwa kurikulum yang bermutu dan sesuai menjadi penentu dalam proses
meningkatkan mutu sekolah.
Menurut Prabowo (2012:76) menyatakan bahwa mutu dari
sumber daya manusia di sekolah sangat berpengaruh pada keberhasilan perbaikan
secara kontinuitas, karena dalam pelaksanaannya membutuhkan komunikasi dan
penyusunan tujuan yang jelas dengan melakukan kerjasama. Oleh karena itu, dibutuhkan
kerjasama yang baik antar pihak yang terlibat dalam proses perbaikan secara
kontinuitas sehingga hasil yang dicapai akan maksimal dan mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
SIMPULAN
Sekolah yang memiliki mutu tinggi adalah sekolah yang
mampu menyeimbangkan antara prestasi akademik dan non akademik. Sekolah
memiliki mutu tinggi dengan menerapkan manajemen mutu terpadu sebagai proses
perbaikan secara kontinuitas. Manajemen mutu terpadu menuntun sekolah dalam
memperbaiki mutu sekolah sehingga tidak akan ditinggalkan oleh para pengguna
jasa pendidikan yaitu peserta didik, orang tua, dan masyarakata secara luas.
Implementasi manajemen mutu terpadu dimaksudkan untuk meningkatkan mutu sekolah
dalam menghadapi persaingan di dunia pendidikan dan adanya perubahan kebutuhan
pengguna jasa pendidikan. Melalui perbaikan secara kontinuitas sekolah mampu
memperbaiki setiap komponen yang ada di sekolah. Implementasi manajemen mutu
terpadu melalui proses perbaikan secara kontinuitas melibatkan seluruh pihak
yang ada di sekolah maupun pihak luar sekolah sehingga peningkatan mutu sekolah
dapat dilaksanakan secara maksimal.
DAFTAR
RUJUKAN
Arcaro, Jerome S. 2005. Pendidikan Berbasis Mutu. Prinsip-Prinsip
Perumusan dan Tata Langkah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
Fadhli, Muhammad. 2017. Manajemen
Peningkatan Mutu Pendidikan. Jurnal Studi
Manajemen Pendidikan, Volume 1 Nomor 2, (Online), (https://www/researchgate.net/publication/3/322098922_Manajemen_Peningkatan_Mutu_Pendidikan), diakses pada 23
November 2018
Ismail, Feiby. 2016. Implementasi Total Quality
Management (TQM) di Lembaga Pendidikan. Jurnal
Ilmiah Iqra’, Volume 10 Nomor 2, (Online), (http://journal.iain-manado.ac.id/index.php/JII/article/view/591/494),
diakses pada 22 November 2018
Khoirunnisa. 2014. Implementasi
Manajemen Mutu Terpadu di SDIT Insan Mandiri Jakarta. Jurnal Manajemen Pendidikan, Volume 5 Nomor 2, (Online), (http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jmp/article/view/1975), diakses pada 11 November 2018
Marzali, Amri. 2016. Menulis Kajian Literatur. Jurnal Etnosia, Volume 1 Nomor 2,
(Online), (https://www.researchgate.net/publication/327180245_Menulis_Kajian_Literatur), diakses pada 10 November 2018
Nugroho, Riadi. 2013. Proses
Perbaikan Berkelanjutan Dalam Mewujudkan Sekolah Unggul di SMK Negeri 3 Pati
(Suatu Kajian Teoritis). Jurnal
Pendidikan Ilmu Sosial, Volume 23 Nomor 1, (Online), (http://journals.ums.ac.id/index.php/jpis/article/ download/840/561), diakses pada 10 November 2018
Rasmi. 2014. Peningkatan Mutu dan Profil
Lembaga Pendidikan Dalam Perspektif Total Quality Management (TQM). Jurnal Al-Ta’dib, Volume 7 Nomor 1,
(Online), (https://media.neliti.com/media/publications/235774-peningkatan-mutu-dan-profil-lembaga-pend-12902cff.pdf), diakses pada 10 November 2018
Rahmawati, Tina. 2009. Perbaikan Mutu
Tenaga Pendidik di Sekolah Sebagai Proses Berkelanjutan. Jurnal Manajemen Pendidikan, Nomor 1, (Online), (https://journal.uny.ac.id/index.php/jmp/article/view/3682), diakses pada 23 November 2018
Sallis, Edward. 2012. Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan. Jogjakarta:
IRCiSoD.
Surahyo. 2015. Implementasi Manajemen Mutu Terpadu
Dalam Sistem Pendidikan, Permasalahan dan Pemecahannya. Jurnal Didaktika Islamika,
Volume 5 Nomor 1, (Online), (http://stitmkendal.ac.id/docs/jurnal/implementasi_manajmen_
mutu_terpadu_dalam_sistem_pendidikan_permasalahan_dan_pemecahannya_0.pdf),
diakses pada 10 November 2018